Senin, 03 Juni 2013

MAKALAH OPTIK - LUP KELAS X SMA



I.            Cara Kerja Lup
                Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass). Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
                Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik fokus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
                 Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan macam ini disebut bayangan maya.
                Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
                 Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
·         Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
·         Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter
1.            Menggunakan Lup dalam Keadaan Mata Berakomodasi Maksimum
                Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
               Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. Bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
2. Benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. Kelemahan : mata cepat lelah
4. Keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar

Perhitungan
                • Si = -PP = -Sn
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.

2.            Mata Tak Berakomodasi
                Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). http://aiirm59.blogspot.com/. Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:

1. Maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. Benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. Keuntungan : mata tak cepat lelah
5. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).

Perhitungan
• Si = -PR
• So = f

II.            Fungsi Lup
                Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .
III.             Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis. 
Gambar2. Bagian – bagian Lup
1.          Tangkai Lup 
Tangkai  atau  pegangan  lup  digunakan  pengamat  untuk  memegang  Lup. Pada proses penggunaanya. Tangkai  ini  dapat  dipisahkan  dengan  lingkaran Pegangan Lensa.  
2.          Skrup Pengendali 
Skrup  penghubung  ini  berfungsi  menghubungkan  antara  tangkai  Lup dengan  kepala  Lup, berupalogam  tipis  yang  juga  berfungsi  menguatkan pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya.
3.          Kepala/bingkai Lup
Lingkaran  penuh  yang  digunakan  sebagai  bingkai  dari  Lensa  cembung  pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh. 

4.          Lensa Cembung Lup
Untuk memperbesar benda berukuran  kecil  sehingga tampak besar.

IV.             Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP
Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.

Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.

V.            Perbesaran Lup (M)
a.       Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x
b.      Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum

Untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda negative (-) menunjukan bayangan di depan lens)
Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar.
c.       Perbesaran lup untuk mata tak berakomodasi
Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ )


Terima kasih sudah datang ! Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, tolong tinggalkan komentar ya ! Terima Kasih sekali lagi !

1 komentar: