Rintik-rintik
hujan
mengalir bebas
tak beralasan
pohon
menyibakkan dedaunan
sayap burung
kebasahan
tikus-tikus
diteduhkan selokan
Tak sekali pun
kugubris
kubiarkan air
langit itu mengalir
menelusupi tiap
beluk tubuhku
berharap
mengalir bersama dosaku
Kurasakan ...
angin galak
mulai memarahiku
mengusap
telinga tuli ini kasar
menyalahkan
diriku atas segalanya
Kurasakan ...
Nadiku
bernyanyi membentuk melodi
berisi
simfoni-simfoni parodi
hidupku palsu
jika abadi
sementara ruh
tak menjadi
Apakah hari-hariku,
semua adalah
dosa?
Sehingga
Nirwana tak dapat kusentuh
Bahkan, mencium
baunya saja
hanya sebuah
mimpi untukku
Neraka kah yang
jadi singgahsanaku?
Tak dapatkah
aku bernegosiasi?
Aku berteriak
kehabisan suara
tak terdengar
namun lara
hujan tak
buatku sengsara
diri ini yang
jadikanku sengsara
Salahkah jika
aku terlalu bodoh?
Salahkah jika
aku seorang pencandu?
Salahkah jika
aku tak pernah mengenal-Nya?
Kalau begitu
lahirkan aku lagi
agar aku dapat
perbaiki
Aku jua anak
adam dan hawa
tapi terasa
seperti kotoran tawa
Aku bukan
manusia bagi mereka
Aku bertanya
kepada-Mu?
Bolehkah aku
bertemu-Mu?
agar makian ini
berakhir bertamu
agar aku dapat
mengenal-Mu lagi
sebagai Tuhanku
Terima kasih sudah datang ! Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, tolong tinggalkan komentar ya ! Terima Kasih sekali lagi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar